Semarang,1/8/23 bertempat di Hotel Ndalu Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Silabus Muatan Lokal Jilid III. FGD ini dihadiri sebanyak 30 peserta terdiri dari unsur Civitas perguruan tinggi dengan perpusnya (UNDIP, UNNES, UIVET, UPGRIS), OPD terkait (Bappeda, Pariwisata, DP3A, Budayawan, organisasi mitra PAUD, dan mitra publikasi (TVku, TVRI dan RRI).
Muatan lokal yang disebut mulok, Kota Semarang melalui dinas Pendidikan telah menerbitkan silabus saat ini hingga tiga jilid; Jilid yang pertama Permainan tradisional tanpa alat dan permainan tradisional dengan alat. Jilid yang kedua wisata religi dan cagar budaya, Jilid yang ketiga tembang dolanan dan geguritan, kesemuanya ini adalah silabus yang dipersiapkan untuk pendidik PAUD supaya memiliki acuan atau buku pegangan sebagai dasar mengajar muatan lokal pembelajaran yang asik dan menyenang.
Dalam penguatannya diakhir kegiatan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Dr.Bambang Pramushinto,SH.,S.IP.,M.Si paparnya, bahwa dalam menyusun silabus tidak bisa bekerja sendirian namun tetap melibatkan stakeholder yang dalam hal ini peserta workshop untuk memberi masukkan positif dalam rangaka penyusunan yang benar, supaya hasilnya dapat dimanfaatkan ke semua satuan Pendidikan dalam implementasi pembelajaran muatan lokal, di satuan PAUD di Kota Semarang dalam membuat formulasi pembelajaran yang asik dan menyenangkan berbasis kurikulum merdeka.
Tandas Rifki (Sub Kor Kurikulum dan penilian Paud PNF) Tahun 2023 ini Dinas Pendidikan akan menerbitkan regulasi muatan lokal ini masih dalam bentuk draf Peraturan Walikotanya yang nantinya berfungsi untuk mengatur pembelajaran dan jam mengajar muatan lokal dalam seminggu sekali yang konsepsinya dilaksanakan pembelajaran muatan lokal di hari Jum’at.
Goal silabus ini dengan belajar muatan lokal anak dituntun mengenal budaya warisan nenek moyang dari mengenal agama, bersosialisasi ,berinteraksi, tenggang rasa gotongroyong, sopan dan santun yang sangat berkarakter.
