Tingkatkan Literasi Numerasi, Pemkot Semarang Selenggarakan Temu Pemangku Kepentingan

20-03-2023 // 09:22 wib // Sekretariat   Sekretariat
Halaman lengkap berita

Dalam rangka mendiskusikan program pendidikan 2023, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pendidikan Kota Semarang bersama dengan Tanoto Foundation mengadakan pertemuan pemangku kepentingan di Ruang Oval Dinas Pendidikan Kota Semarang, (16/3).

Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Suwarto, S.E., M.T., memaparkan strategi dan upaya Kota Semarang dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa khususnya berdasarkan hasil Rapor Pendidikan.

“Meski sudah cukup bagus di beberapa kategori, namun kemampuan literasi dan numerasi di Kota Semarang masih perlu mendapatkan perhatian khusus. Kami tidak berpangku tangan untuk terus mencari solusi, salah satunya pembuatan program dan kebijakan untuk mendorong kompetensi guru,” papar Suwarto.

Nurkolis, Koordinator Provinsi Tanoto Foundation menyampaikan tujuan diselenggarakannya pertemuan bersama pemangku kepentingan adalah untuk mendiskusikan bersama permasalahan penting dalam pendidikan.

“Dengan Rapor Pendidikan, pengukuran kualitas pendidikan saat ini lebih jelas atau spesifik. Ada indikator-indikator untuk melihat masalah yang harus menjadi fokus kita, salah satunya tantangan kemampuan literasi dan numerasi yang masih rendah, hampir di semua daerah di Indonesia,” jelas Nurkolis.

Dalam kesempatan yang sama, Putut Saputro, sebagai Government Relations Tanoto Foundation, menjabarkan beberapa hasil dari Rapor Pendidikan Kota Semarang.

Putut menunjukkan bahwa di Kota Semarang untuk kompetensi mahir literasi tingkat SD masih 7,29% sedangkan untuk numerasi masih 1,85%. Demikian juga, kompetensi mahir literasi tingkat SMP hanya 17,79%, sedangkan pada numerasi turun menjadi 7,85%.

“Numerasi SD di Kota Semarang perlu ditingkatkan. Angka 1,85% ini setidaknya harus menjadi sense of crisis kita. Kita boleh merasa bangga dengan hasil Rapor Pendidikan yang sudah cukup bagus, tapi tetap harus memperhatikan beberapa indikator yang masih perlu perhatian,” ucap Putut. Senada dengan Putut, Indra Setiawan, Koordinator Distrik Tanoto Foundation, memaparkan hasil Aplikasi Pemantauan Sekolah (APS) sekolah mitra di Kota Semarang.

“Kota Semarang sudah menunjukkan hasil yang sangat bagus. Setiap kategori dalam pemantauan sekolah mitra kami telah melampaui target. Contohnya, kategori guru SD mengimplementasi pembelajaran aktif, dimana taget awal adalah 60% sedangkan hasil sekarang sudah mencapai 95%,” ungkapnya bangga.

Pertemuan diskusi pemangku kepentingan dilanjutkan dengan diskusi mengenai strategi meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi. Hasil diskusi tersebut mendapatkan tujuh strategi, salah satunya memfokuskan pada peningkatan kualitas guru.

Hadir dalam diskusi tersebut anggota Komisi D DPRD Kota Semarang - Sifin Almufti, Dewan Pendidikan Kota Semarang - Susarto, Perencanaan Sosial Bappeda - Rizki Satya, Kabag Tata Pemerintahan - Kartika Hedi Aji, Kemenag Kota Semarang - Abdul Salim, Wakil ketua PGRI Kota Semarang - Hari Waluyo, dan Sub Koordinator Kurikulum dan Penilaian SMP - Fajriah.